Pembelajaran 2.4 Pangeran Siddharta Menjadi Petapa
Tugas Belajar di Rumah
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Kelas 3 Semester Ganjil 2020/2021
😎 Mengamati
Peristiwa di Sungai Anoma
Demikianlah, mereka bertiga pergi bersama-sama. Berkat kebajikan
kumpulan jasa-jasa dan keagungan Pangeran Siddharta, para dewa yang
menjaga pintu gerbang kota dengan gembira membiarkan pintu gerbang
tersebut tetap terbuka bagi Pangeran untuk keluar. Begitu Pangeran keluar dari
pintu gerbang kota bersama Channa, Māra Vasavatta yang tidak senang dan
selalu menentang dan menghalangi Pangeran Siddharta untuk melepaskan
keduniawian. Māra menahan Pangeran dengan berusaha menipu-Nya untuk
memercayai bahwa pencegahan ini adalah demi kebaikan Pangeran sendiri.
Dari angkasa, dia mengucapkan:
“O Bodhisattva Pangeran yang sangat bersemangat, jangan pergi melepaskan
keduniawian menjadi petapa. Pada hari ketujuh dari sekarang, Roda Pusaka
Surgawi akan muncul untuk-Mu.” Dia juga menghalang-halangi dengan
mengatakan, “Engkau akan menjadi raja dunia yang memerintah empat benua
besar yang dikelilingi oleh dua ribu pulau kecil. Kembalilah, Yang Mulia!”
Pangeran menjawab, “Siapakah engkau, yang berbicara pada-Ku dan
menghalang-halangi-Ku?”
Māra menjawab, “Yang Mulia, aku adalah Māra Vasavatta.”
Kemudian, Bodhisattva menjawab dengan tegas: “O Māra yang sangat kuat.
Aku sudah tahu bahkan sebelum engkau katakan, bahwa Roda Pusaka akan
muncul untuk-Ku. Namun, Aku sama sekali tidak berkeinginan untuk menjadi
raja dunia yang memerintah empat benua. Pergilah engkau, O Māra, dari sini;
jangan menghalang-halangi-Ku.”
Lalu, Māra menakut-nakuti Bodhisattva dengan kata-kata berikut, “O
kawan, Pangeran Siddharta, ingatlah kata-kata-Mu itu. Mulai saat ini, aku
akan membuat-Mu mengenalku dengan baik, ketika pikiran-Mu dipenuhi
oleh nafsu-nafsu indria, kebencian, dan kekejaman.” Sejak saat itu, dia selalu
mencari-cari peluang untuk menggagalkan Pangeran Siddharta dan siapa pun
yang mempunyai keinginan baik.
Pada akhirnya, mereka mencapai tepi Sungai Anomā. Pangeran mengistirahatkan kuda-Nya di tepi sungai dan bertanya kepada Channa, “Apa nama
sungai ini?” Ketika dijawab oleh Channa bahwa sungai tersebut adalah Sungai
Anomā, Bodhisattva menganggap itu adalah pertanda baik, dan berkata,
“Pertapaan-Ku tidak akan gagal, bahkan sebaliknya akan memiliki kualitas yang
baik karena Anomā artinya bukan sesuatu yang rendah.” Kemudian, Pangeran
menepuk Kanthaka dengan tumit-Nya untuk memberikan aba-aba kepadanya
agar menyeberangi sungai, dan Kanthaka melompat ke sisi seberang sungai.
Setelah turun dari punggung kuda, ketika tiba di seberang sungai dan berdiri
di atas pasir di tepi sungai, Pangeran menyuruh Channa, “Channa sahabat-Ku,
bawalah kuda Kanthaka bersama dengan semua perhiasan-Ku pulang. Aku akan
menjadi petapa.” Ketika Channa mengatakan bahwa dia juga ingin melakukan
hal yang sama, Bodhisattva melarangnya sampai tiga kali dengan mengatakan,
“Engkau tidak boleh menjadi petapa. Channa sahabat-Ku, pulanglah ke kota.”
Dia menyerahkan Kanthaka dan semua perhiasan-Nya kepada Channa.
Setelah itu, dengan pedang di tangan kanan-Nya, Pangeran memotong
rambut-Nya dan mencengkeramnya bersama mahkota-Nya dengan tangan
kiri-Nya. Rambut-Nya yang tersisa sepanjang dua jari mengeriting ke arah
kanan dan menempel di kulit kepala-Nya. Sisa rambut itu tetap sepanjang dua
jari hingga akhir hidup-Nya meskipun tidak pernah dipotong lagi.
Potongan rambut-Nya kemudian dilemparkan ke angkasa bersama mahkotaNya. Pada waktu itu, Sakka, raja para dewa, melihat rambut Bodhisattva dengan
mata-dewanya. Sakka mengambilnya bersama dengan mahkota-Nya dengan
menggunakan sebuah peti permata, berukuran satu yojanā, dan membawanya
ke Surga Tāvatimsa. Ia kemudian menyimpannya di dalam Cetiya Culamani
yang didirikannya dan dihias dengan tujuh jenis batu permata.
Saat itu, datanglah Dewa Brahmā Ghatikāra yang berasal dari alam Sorga
Brahma Suddhavasa Akanittha, membawakan delapan perlengkapan, yaitu
(1) jubah luar, (2) jubah atas yang disebut ekacci, (3) jubah bawah, (4) ikat
pinggang, (5) jarum dan benang, (6) pisau yang digunakan untuk menyerut kayu
pembersih gigi, (7) mangkuk dan wadahnya, dan (8) saringan air. Kedelapan
perlengkapan itu diserahkan kepada Pangeran Siddharta.
Pangeran Siddharta melemparkan busana-Nya yang lama menggantinya
dengan pakaian seorang petapa. Brahma Ghatikara pun mengambil busana
yang dilempar tersebut dan membawanya ke alam Sorga Akanittha dan
mendirikan sebuah Cetiya berukuran dua belas Yojanā berhiaskan berbagai
macam permata tempat ia menyimpan pakaian tersebut dengan penuh
hormat. Karena Cetiya itu berisi busana, disebut Cetiya Dussa.
😎 Menanya
Setelah amati
video yang sudah dijelaskan dan baca cerita tentang Anak Miskin Yang Cerdas dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu hubungan kedua cerita diatas!
Pendapatku:
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
(silahkan tambah pendapatmu)
Pertanyaanku:
1. ...................................... ?
2. ...................................... ?
3. ...................................... ?
(silahkan tambah pertanyaanmu)
😎 Mengumpulkan Data
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu untuk:
- Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar/video dan bacaan di atas.
- Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
- Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
- Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
- Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
😎 Mengolah Data
Ayo
kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati
apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu
atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
😎 Menalar
Ayo,
kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati
apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu
atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya di bawah ini dengan kalimat
yang jelas.
😎 Mengkomunikasikan
Ayo, ceritakan Anak Miskin Yang Cerdas yang pernah terjadi di lingkungan sekitarmu!
Sampaikan pendapatmu:
1. Apa yang menarik perhatianmu?
2. Apa yang kamu lihat?
3. Apa yang bisa kamu lakukan?4. Keteladanan apa yang perlu ditiru?
5. Apa pesan moral yang kamu dapat?
😎 Penutup
⏩⏩⏩⏩ TUGAS ⏪⏪⏪⏪
silahkan mengerjakan tugas
Demikian
materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun,
jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari
kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan
dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari
virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar