informasi cari disini

Saturday, 15 August 2020

MACAM-MACAM SALAM

 

Pembelajaran 1.4 Macam-macam memberi salam

Tugas Belajar di Rumah

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Kelas 1 Semester Ganjil 2020/2021

😎 Mengamati

 

 Agama Buddha juga mengenal salam. Ada salam untuk mendoakan orang lain. Ada juga salam untuk pujian para Buddha. Salam sebagai doa misalnya : Sothi Hotu Svatthi hotu, artinya semoga berbahagia. Salam pujian misalnya Namo Buddhaya, artinya terpujilah Buddha. Namo Omithofo, artinya terpujilah Buddha Amitabha.

 

😎 Menanya
     Setelah amati video yang sudah dijelaskan dan baca cerita Macam-macam memberi salam dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu hubungan kedua cerita diatas! 
Pendapatku:    
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
(silahkan tambah pendapatmu)
 
Pertanyaanku:    
1. ...................................... ?
2. ...................................... ?
3. ...................................... ?  
(silahkan tambah pertanyaanmu)
 
😎 Mengumpulkan Data
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu untuk:
  1. Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar/video dan bacaan di atas.
  2. Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
  3. Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
  4. Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
  5. Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
😎 Mengolah Data
    Ayo kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
😎 Menalar
     Ayo, kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya di bawah ini dengan kalimat yang jelas.

😎 Mengkomunikasikan
 Ayo, ceritakan Macam-macam memberi salam yang pernah terjadi di lingkungan sekitarmu!
Sampaikan pendapatmu:
1. Apa yang menarik perhatianmu?
2. Apa yang kamu lihat?
3. Apa yang bisa kamu lakukan?4. Keteladanan apa yang perlu ditiru?
5. Apa pesan moral yang kamu dapat?
😎 Penutup

  ⏩⏩⏩⏩  TUGAS  ⏪⏪⏪⏪ silahkan mengerjakan tugas

    Demikian materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun, jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar

 

Tugas Penilaian Harian Klik 


JANGAN LUPA TULIS NAMA DI KOMENTAR UNTUK DAFTAR HADIR DALAM PELAJARAN INI DAN KLIK JUGA DAFTAR HADIR DI GOOGLE FORM

Daftar Hadir Siswa Klik
🔼DISINI

Thursday, 13 August 2020

UPACARA PEMBERIAN NAMA

 

Pembelajaran 1.4 Upacara pemberian nama

Tugas Belajar di Rumah

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Kelas 2 Semester Ganjil 2020/2021

 

Upacara pemeberian nama

    Lima hari setelah kelahiran anaknya, Raja Suddhodana mengumpulkan seluruh anggota keluarganya. Raja juga mengundang 108 brahmana ke istana. Di antara 108 brahmana, ada 8 brahmana yang pandai meramal. Raja meminta para brahmana untuk menentukan nama dan meramalkan masa depan bayi.  

 
    Atas kesepakatan para brahmana, bayi itu diberi nama Siddharta. Siddharta berarti tercapailah cita-citanya. Tujuh brahmana meramalkan bahwa bayi Siddharta kemungkinan akan menjadi raja besar yang menguasai dunia (cakkavati) atau menjadi Buddha.

    Sedangkan seorang brahmana termuda memastikan bahwa kelak bayi Siddharta akan menjadi Buddha. Brahmana termuda itu bernama Kondanna. Saat Siddharta masih berusia tujuh hari, Ratu Mahamaya meninggal dunia dan terlahir di Surga Tusita. 

    Kemudian Siddharta dirawat dan dididik dengan penuh kasih sayang oleh Pajapati Gotami. Pajapati adalah adik Mahamaya .

😎 Menanya
     Setelah amati video yang sudah dijelaskan dan baca cerita tentang upacara pemeberian nama dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu hubungan kedua cerita diatas! 
Pendapatku:    
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
(silahkan tambah pendapatmu)
 
Pertanyaanku:    
1. ...................................... ?
2. ...................................... ?
3. ...................................... ?  
(silahkan tambah pertanyaanmu)
 
😎 Mengumpulkan Data
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu untuk:
  1. Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar/video dan bacaan di atas.
  2. Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
  3. Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
  4. Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
  5. Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
😎 Mengolah Data
    Ayo kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
😎 Menalar
     Ayo, kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya di bawah ini dengan kalimat yang jelas.

😎 Mengkomunikasikan
 Ayo, ceritakan upacara pemberian nama yang pernah terjadi di lingkungan sekitarmu!
Sampaikan pendapatmu:
1. Apa yang menarik perhatianmu?
2. Apa yang kamu lihat?
3. Apa yang bisa kamu lakukan?4. Keteladanan apa yang perlu ditiru?
5. Apa pesan moral yang kamu dapat?
😎 Penutup

  ⏩⏩⏩⏩  TUGAS  ⏪⏪⏪⏪ silahkan mengerjakan tugas

    Demikian materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun, jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar


Tugas Penilaian Harian Klik

🔼DISINI


JANGAN LUPA TULIS NAMA DI KOMENTAR UNTUK DAFTAR HADIR DALAM PELAJARAN INI DAN KLIK JUGA DAFTAR HADIR DI GOOGLE FORM

Daftar Hadir Siswa Klik
🔼DISINI

 

Seorang Pemburu yang Dimangsa oleh Anjing-anjingnya Sendiri

 

Pembelajaran  Seorang Pemburu yang Dimangsa oleh Anjing-anjingnya Sendiri

Tugas Belajar di Rumah

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Kelas 6 Semester Ganjil 2020/2021

 

 

    Diceritakan pada suatu pagi, seorang pemburu bernama Koka, sedang dalam perjalanan menuju sebuah hutan untuk berburu binatang. Dia membawa busur panah di tangannya, diiringi sekelompok anjing pemburu. Dalam perjalanan menuju hutan dia bertemu seorang bhikkhu yang sedang berjalan menuju desa untuk pindapata. Melihat bhikkhu tersebut, pemburu Koka memendam rasa marah. Sambil melanjutkan perjalanannya, dia berpikir, “Pagi ini saya bertemu orang pembawa ketidakberuntungan, hari ini pasti saya tidak mendapatkan apa-apa”. Setelah selesai ber-pindapata, bhikkhu tersebut pulang kembali ke Viharanya.

    Demikian pula pemburu Koka yang telah berkeliling di hutan dan tidak memperoleh satupun binatang buruannya. Nampak kekesalan menyelimuti wajahnya sambil keluar dari hutan, untuk pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan pulang si pemburu bertemu kembali dengan bhikkhu yang dijumpainya sebelum masuk ke hutan. Melihat bhikkhu itu lagi, dia menjadi amat marah dan pikirnya: “Tadi pagi saya bertemu dengan si pembawa ketidakberuntungan ini, lalu saya pergi ke hutan untuk berburu binatang, ternyata saya tidak mendapatkan apa-apa. Sekarang tiba-tiba dia muncul lagi di hadapan saya, kemudian muncullah niat jahatnya dengan menyuruh anjing-anjingnya untuk memakan bhikkhu tersebut”

    Pemburu Koka segera memerintahkan anjing-anjingnya untuk menyerang bhikkhu itu. Bhikkhu tersebut memohon belas kasihannya dengan berkata, “Jangan, jangan lepaskan anjing-anjing itu”. Pemburu Koka menjawab: “Hai, Orang pembawa ketidakberuntungan, pagi hari ini saya bertemu denganmu, dan karena kamu pembawa ketidakberuntungan. Saya tidak mendapatkan satu binatang buruan apapun di hutan. Sekarang kamu muncul lagi di hadapan mata saya, biarlah anjing-anjing saya memakanmu, hanya itu yang ingin saya katakan”. Setelah berkata demikian, tanpa banyak bicara lagi pemburu Koka segera melepas anjing-anjingnya dan memerintahkan untuk menyerang bhikkhu tersebut. Bhikkhu tersebut segera berlari karena dikejar-kejar anjing. Akhirnya bhikkhu itu memanjat pohon, dan duduk di cabang pohon. Anjing-anjing itu tetap memburunya, menggonggong dan menggeram-geram di bawah pohon, bersiap-siap untuk menerkam bhikkhu tersebut. Pemburu Koka yang mengikuti anjingnya, berdiri di bawah pohon sambil berkata: “Kamu pikir kamu dapat melepaskan diri dari cengkeraman saya dengan naik ke pohon itu?”. 

    Belum puas dengan ulah yang dibuatnya, timbullah niat jahat yang lain, dia ingin memanah kaki bhikkhu. Kemudian, pemburu Koka segera memanah kaki bhikkhu yang tergantung itu dengan anak panahnya. 

    Bhikkhu tersebut sekali lagi memohon: “Jangan panah saya, Saudara”. Pemburu Koka tidak memperdulikan permohonan bhikkhu itu, ia tetap memanah kaki sang bhikkhu itu. Semakin banyak anak panah menembus salah satu kaki sang bikkhu. Kemudian, bhikkhu tersebut menarik kakinya yang terluka, dan membiarkan kaki yang satunyatetap tergantung. Tetapi, anak panah terus menerus menembus kakinya yang masih tergantung. Karena kesakitan, ia lalu menarik kakinya yang masih tergantung ke atas. Pemburu Koka tetap terus memanah kedua kaki bhikkhu tersebut. Akhirnya bhikkhu itu merasakan badannya panas seperti terbakar. Karena ia merasa amat sakit, ia tidak dapat lagi memusatkan pikirannya. Dia tidak tahu dan tidak menyadari ketika jubah yang dikenakannya jatuh. Ternyata jubahnya jatuh menutupi seluruh tubuh Pemburu Koka. “Bhikkhu itu jatuh dari pohon”, pikir anjing-anjing itu. Segera dengan garangnya anjinganjing itu menyerang orang yang berada di bawah jubah, menyeret, merobek-robek dan memakan, yang ternyata majikannya sendiri. Akhirnya, yang tersisa tinggal tulangtulangnya saja. Setelah itu, anjing-anjing itu duduk diam, menunggu perintah selanjutnya. Tidak lama kemudian banyak anak panah berjatuhan dari atas pohon dan mengenai anjing-anjing tersebut. Pada saat itu anjing-anjing itu melihat bhikkhu yang mereka kejar masih berada di atas pohon, mereka lalu berpikir, “Wah, kita memakan majikan sendiri!”. 

    Menyadari hal tersebut, anjing-anjing itu lari tunggang langgang. Bhikkhu itu amat kaget dan bingung melihat apa yang terjadi di bawah pohon, lalu ia berpikir, “Pemburu itu kehilangan nyawanya karena jubah saya jatuh dan menutupinya, apakah kesucian saya tidak ternoda?”. Pikiran bhikkhu itu berkecamuk, kemudian ia turun dari pohon. Bikkhu pergi menemui Sang Buddha dan menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya. Bhikkhu itu mengatakan bahwa “semua itu terjadi karena jubahnya”, sehingga pemburu itu kehilangan nyawanya, apakah kesucian saya tidak ternoda? Apakah saya tetap dapat mempertahankan kesucian saya?” 

 

    Setelah Sang Buddha mendengar seluruh cerita itu, Beliau menjawab: “Bhikkhu, kesucianmu tidak ternoda, kamu tetap suci, barang siapa yang berniat melukai orang lain yang tidak bersalah, ia akan menerima hukumannya. Lagi pula, hal seperti ini bukan yang pertama kalinya ia lakukan. Pada kehidupannya yang terdahulu, ia juga berniat melukai orang yang tidak bersalah dan menerima hukumannya”. Sang Buddha lalu bercerita: “Pada kehidupannya yang terdahulu, ia adalah seorang tabib yang berkeliling desa untuk mencari pasien. Pada hari itu, tidak ada seorang pasien pun yang datang padanya. Rasa lapar yang menyelimuti perut akhirnya membuatnya keluar dari desa. Di pintu gerbang desa, ia melihat anak-anak yang sedang bermain. Segera timbul pikiran jahatnya, “Saya akan membawa seekor ular dan akan saya biarkan ular itu menggigit salah satu anak itu, sehinga ia terluka. Lalu saya obati, sehingga saya memperoleh uang untuk membeli makanan.” Lalu ia mencari seekor ular dan meletakkannya di lubang pohon dekat tempat anak-anak bermain. Kepala ular menyembul keluar dari lubang pohon, lalu ia berkata kepada anak-anak: “Anak-anak, lihatlah ada seekor burung Salika, tangkaplah.” Salah seorang anak segera memegang leher ular itu erat-erat, dan menariknya keluar dari lubang pohon. Tetapi, ketika ia melihat yang dipegangnya itu ternyata seekor ular, ia menjerit ketakutan, berteriak-teriak lalu melempar ular itu ke atas. Ternyata ular itu jatuhtepat di atas kepala tabib itu. Segera ular itu membelit leher si tabib dan menggigitnya keras-keras, akhirnya tabib itu mati. “Jadi”, kata Sang Buddha, “dalam kehidupannya yang terdahulu, pemburu Koka berniat melukai orang yang tidak bersalah dan ia memperoleh hukumannya”. Sang Buddha lalu mengucapkan syair: 

“Barang siapa yang berbuat jahat terhadap orang baik, orang suci dan orang yang tidak bersalah maka kejahatan akan berbalik menimpa orang bodoh itu bagaikan debu yang dilempar melawan angin”. (Dhammapada 10)

 

😎 Menanya
     Setelah amati video yang sudah dijelaskan dan baca cerita tentang Seorang Pemburu yang Dimangsa oleh Anjing-anjingnya Sendiri dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu hubungan kedua cerita diatas! 
Pendapatku:    
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
(silahkan tambah pendapatmu)
 
Pertanyaanku:    
1. ...................................... ?
2. ...................................... ?
3. ...................................... ?  
(silahkan tambah pertanyaanmu)
😎 Mengumpulkan Data
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu untuk:
  1. Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar/video dan bacaan di atas.
  2. Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
  3. Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
  4. Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
  5. Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
😎 Mengolah Data
    Ayo kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
😎 Menalar
     Ayo, kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya di bawah ini dengan kalimat yang jelas.

😎 Mengkomunikasikan
 Ayo, ceritakan perumpaan kayu dan gitar yang pernah terjadi di lingkungan sekitarmu!
Sampaikan pendapatmu:
1. Apa yang menarik perhatianmu?
2. Apa yang kamu lihat?
3. Apa yang bisa kamu lakukan?4. Keteladanan apa yang perlu ditiru?
5. Apa pesan moral yang kamu dapat?
😎 Penutup

  ⏩⏩⏩⏩  TUGAS  ⏪⏪⏪⏪ silahkan mengerjakan tugas

Demikian materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun, jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar


Tugas Penilaian Harian Klik

🔼DISINI


JANGAN LUPA TULIS NAMA DI KOMENTAR UNTUK DAFTAR HADIR DALAM PELAJARAN INI DAN KLIK JUGA DAFTAR HADIR DI GOOGLE FORM

Daftar Hadir Siswa Klik
🔼DISINI

Wednesday, 12 August 2020

KELAHIRAN PUTRA PANGERAN SIDDHARTA

 

Pembelajaran Kelahiran Putra Pangeran Siddharta

Tugas Belajar di Rumah

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Kelas 4 Semester Ganjil 2020/2021

 

 

    Pada waktu itu, Raja Suddhodana menerima berita bahwa permaisuri Pangeran Siddharta, Yasodharā, telah melahirkan seorang putra. Jadi, Raja mengutus dayang-dayang untuk menyampaikan pesan kepada Pangeran dengan penuh kegembiraan, “Pergilah, sampaikan berita gembira ini kepada putraku.” 

    Saat itu, Pangeran Siddharta sedang termenung setelah melihat empat peristiwa. Dari keempat peristiwa yang dilihat, hanya petapa suci yang selalu dipikirkan. Bahkan, dalam hatinya, Pangeran bergembira dengan mengatakan, “Aku juga harus bisa menjadi petapa seperti itu.” 

    Dalam kegembiraan-Nya, datanglah para dayang utusan Raja Suddhodana. Mereka memberitahukan bahwa Putri Yasodharā telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat. Mendengar berita itu, Pangeran Siddharta pun bergembira. Akan tetapi, ketika mengingat semua yang lahir pasti akan mengalami tua, sakit, dan mati, Pangeran pun merenung dan berkata:

 “Rāhulajato, bandhanang jatang,” yang artinya “Satu jerat telah lahir, satu ikatan telah terlahir.”

    Pangeran Siddharta berpikir bahwa dengan kelahiran anak-Nya, Ia dapat menjadi penghalang untuk mencapai pembebasan dari usia tua, sakit, dan mati. Karena itu Ia berkata “Rahu” yang artinya ikatan atau jerat. Memang pada kenyataannya semua yang lahir pasti akan mengalami usia tua, sakit, dan mati. Jadi, kelahiran akan menjerat setiap orang dan tidak bisa menghindar dari usia tua, sakit, dan mati. Karena itu, Pangeran Siddharta menyambut kelahiran putranya dengan hati yang tenang dan seimbang.

    Ketika para dayang ditanya oleh Raja Suddhodana, “Apa yang dikatakan oleh putraku?” Mereka mengatakan bahwa Pangeran Siddharta menyambut kelahiran putra-Nya dengan hati yang tenang seimbang kemudian berkata, “Rāhulajato, bandhanang jatang”. Mendengar laporan tersebut, Raja Suddhodana kemudian memberi nama dan gelar bagi cucunya dengan berkata, “Sejak saat ini, cucuku dikenal dengan nama Pangeran Rāhula.


😎 Menanya
     Setelah amati video yang sudah dijelaskan dan baca cerita tentang kelahiran putra pangeran Siddharta dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu hubungan kedua cerita diatas! 
Pendapatku:    
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
(silahkan tambah pendapatmu)
 
Pertanyaanku:    
1. ...................................... ?
2. ...................................... ?
3. ...................................... ?  
(silahkan tambah pertanyaanmu)
😎 Mengumpulkan Data
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu untuk:
  1. Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar/video dan bacaan di atas.
  2. Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
  3. Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
  4. Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
  5. Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
😎 Mengolah Data
    Ayo kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
😎 Menalar
     Ayo, kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya di bawah ini dengan kalimat yang jelas.

😎 Mengkomunikasikan
 Ayo, ceritakan perumpaan kayu dan gitar yang pernah terjadi di lingkungan sekitarmu!
Sampaikan pendapatmu:
1. Apa yang menarik perhatianmu?
2. Apa yang kamu lihat?
3. Apa yang bisa kamu lakukan?4. Keteladanan apa yang perlu ditiru?
5. Apa pesan moral yang kamu dapat?
😎 Penutup

  ⏩⏩⏩⏩  TUGAS  ⏪⏪⏪⏪ silahkan mengerjakan tugas

Demikian materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun, jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar


Tugas Penilaian Harian Klik

🔼DISINI


JANGAN LUPA TULIS NAMA DI KOMENTAR UNTUK DAFTAR HADIR DALAM PELAJARAN INI DAN KLIK JUGA DAFTAR HADIR DI GOOGLE FORM

Daftar Hadir Siswa Klik
🔼DISINI

Tuesday, 11 August 2020

Perumpamaan kayu dan gitar

 

Pembelajaran Perumpamaan Kayu dan Gitar

Tugas Belajar di Rumah

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Kelas 5 Semester Ganjil 2020/2021

 Perumpamaan Gitar dan Kayu

 

    Pada suatu hari serombongan penyanyi lewat dekat gubuk Petapa Siddharta sambil berjalan mereka bergurau dan bergembira, dan seorang diantara mereka menyanyi dengan syair sebagai berikut: 


“Kalau tali gitar ditarik terlalu keras, talinya putus, lagunya hilang. Kalau ditarik terlalu kendor ia tak dapat mengeluarkan suara. Suaranya tidak boleh terlalu rendah atau keras. Orang yang memainkannya harus pandai menimbang dan mengiranya.” 

    Mendengar nyanyian itu Petapa Siddharta mengangkat kepalanya dan memandang dengan heran kepada rombongan penyanyi tersebut. Dalam hatinya ia berkata: 

“Sungguh aneh keadaan di dunia ini bahwa seorang calon Buddha (Bodhisattva) mesti menerima pelajaran dari rombongan penyanyi. Karena bodoh aku telah menarik demikian keras tali penghidupan, sehingga hampir-hampir saja putus. Memang seharusnya aku tidak boleh menarik tali itu terlalu keras atau terlalu kendor.” 

    Mendengar syair lagu dari serombongan penyanyi tersebut, Petapa Siddharta kemudian menyadari bahwa cara ini tidak membawanya ke Penerangan Agung. Secara tiba-tiba timbul dalam batinnya tiga buah perumpamaan yang sebelumnya tak pernah terpikir. Selanjutnya beliau berpikir: 

 

Pertama: 

    “Kalau sekiranya sepotong kayu diletakkan di dalam air dan seorang membawa sepotong kayu lain (yang biasa digunakan untuk membuat api dengan menggosokgosoknya) dan ia pikir: “Aku ingin membuat api, aku ingin mendapatkan hawa panas.” Maka orang ini tidak mungkin dapat membuat api dari kayu yang basah dan ia hanya akan memperoleh keletihan dan kesedihan. Begitu pula para petapa dan brahmana yang masih terikat kepada kesenangan nafsu-nafsu indera dan batinnya masih ingin menikmatinya pasti tak akan berhasil.”

Kedua:

    “Kalau sekiranya sepotong kayu basah diletakkan di tanah yang kering dan seorang membawa sepotong kayu lain (yang biasa digunakan untuk membuat api dengan menggosok-gosoknya) dan ia pikir: “Aku ingin membuat api, aku ingin mendapatkan hawa panas.” Maka orang ini tidak mungkin dapat membuat api dari kayu yang basah itu dan ia hanya akan memperoleh keletihan dan kesedihan. Begitu pula para petapa dan brahmana yang masih terikat kepada kesenangan nafsu-nafsu indera dan batinnya masih ingin menikmatinya pasti juga tak akan berhasil.”  

Ketiga: 

    “Kalau sekiranya sepotong kayu kering diletakkan di tanah yang kering dan seorang membawa sepotong kayu lain (yang biasa digunakan untuk membuat api dengan menggosok-gosoknya) dan ia pikir: “Aku ingin membuat api, aku ingin mendapatkan hawa panas.” Maka orang ini pasti dapat membuat api dari kayu yang kering itu. Begitu pula para petapa dan brahmana yang tidak terikat kepada kesenangan nafsu-nafsu indera dan batinya juga tidak terikat lagi, maka petapa dan brahmana itu berada dalam keadaan yang baik sekali untuk memperoleh Penerangan Agung.” 

    Setelah merenungkan tiga perumpamaan tersebut, Petapa Siddharta mengambil keputusan untuk mengakhiri puasa. Sehabis mandi di sungai dan ingin kembali ke gubuknya Petapa Siddharta terjatuh pingsan di pinggir sungai. Waktu siuman ia sudah tidak bisa lagi berdiri. Untung pada waktu itu lewat seorang penggembala kambing bernama Nanda yang melihatnya sedang tergeletak kehabisan tenaga di tepi sungai. Dengan cepat ia memberikan susu kambing sehingga dengan perlahan-lahan tenaga Petapa Siddharta pulih kembali dan ia dapat melanjutkan perjalanannya ke gubuk tempat ia bertapa. Sejak hari itu Petapa Siddharta diberi makan air tajin untuk mengembalikan kekuatan dan kesehatannya, selanjutnya dalam waktu yang tidak lama Petapa Siddharta sudah dapat makan makanan yang lain sehingga kesehatannya pulih kembali.

Pesan Cerita 

    Siapa pun dapat belajar dari alam sekitarnya. Seperti halnya Petapa Siddharta, Beliau belajar dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakanNya. Melalui syair lagu yang didengarnya beliau tersadarkan dari praktik menyiksa diri yang tidak membawa kemajuan batin. Hal demikian memberi pesan kepada kita bahwa, jadilah orang yang peka, tanggap terhadap tanda-tanda yang dilihat, didengar atau pun dirasakannya. Pesan utama dalam kisah di atas adalah agar dalam melakukan sesuatu janganlah terlalu berlebihan. Makan terlalu kenyang tidak baik, terlalu lapar juga berbahaya. Nonton TV terlalu lama tidak baik. Terlalu banyak bermain tidak baik, karena akan ketinggalan pelajaran. Terlalu banyak bekerja tidak baik, perlu waktu untuk istirahat. Tetapi, tidur terlalu lama juga tidak baik, karena dapat menimbulkan kemalasan. Demikianlah, segala sesuatu harus dilakukan secara bijak. 

 

😎 Menanya
     Setelah amati video yang sudah dijelaskan dan baca cerita tentang perumpaan kayu dan gitar dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu hubungan kedua cerita diatas! 
Pendapatku:    
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
(silahkan tambah pendapatmu)
 
Pertanyaanku:    
1. ...................................... ?
2. ...................................... ?
3. ...................................... ?  
(silahkan tambah pertanyaanmu)
😎 Mengumpulkan Data
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu untuk:
  1. Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar/video dan bacaan di atas.
  2. Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
  3. Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
  4. Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
  5. Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
😎 Mengolah Data
    Ayo kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
😎 Menalar
     Ayo, kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya di bawah ini dengan kalimat yang jelas.

😎 Mengkomunikasikan
 Ayo, ceritakan perumpaan kayu dan gitar yang pernah terjadi di lingkungan sekitarmu!
Sampaikan pendapatmu:
1. Apa yang menarik perhatianmu?
2. Apa yang kamu lihat?
3. Apa yang bisa kamu lakukan?4. Keteladanan apa yang perlu ditiru?
5. Apa pesan moral yang kamu dapat?
😎 Penutup

  ⏩⏩⏩⏩  TUGAS  ⏪⏪⏪⏪ silahkan mengerjakan tugas

Demikian materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun, jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar


Tugas Penilaian Harian Klik

🔼DISINI


JANGAN LUPA TULIS NAMA DI KOMENTAR UNTUK DAFTAR HADIR DALAM PELAJARAN INI DAN KLIK JUGA DAFTAR HADIR DI GOOGLE FORM

Daftar Hadir Siswa Klik
🔼DISINI

Chat

CHATT