Pembelajaran 2.2 Tiga kolam teratai
Tugas Belajar di Rumah
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Kelas 2 Semester Ganjil 2020/2021
😎 Mengamati
Tiga Kolam Teratai
Raja Suddhodana sangat menyayangi Pangeran Siddharta.
Raja Suddhodana tidak ingin Pangeran Siddharta meninggalkan istana dan menjadi pertapa. Raja Suddhodana ingin Pangeran Siddharta kelak menggantikannya menjadi raja di Kerajaan Kapilavasthu.
Raja Suddhodana membuat Pangeran Siddharta senang di istana. Hal ini dilakukan agar Pangeran Siddharta tidak keluar istana dan melihat orang tua, orang sakit, orang mati, dan seorang pertapa. Raja memerintahkan pelayan istana untuk menjaga dan melayani Pangeran Siddharta dengan baik. Pada usia tujuh tahun Pangeran Siddharta dibuatkan taman bermain yang luas. Taman tersebut dilengkapi dengan tiga buah kolam teratai.
Tiga kolam itu adalah:
1. Kolam teratai biru (uppala)
2. Kolam teratai merah (paduma)
3. Kolam teratai putih (pundarika)
Walaupun dimanjakan oleh orang tuanya, tetapi Pangeran Siddharta tetap menjadi anak yang baik, mandiri, tidak manja, dan tidak sombong. Siddharta tetap hidup sederhana.
1. ......................................
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu untuk:
- Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar/video dan bacaan di atas.
- Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
- Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
- Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
- Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
😎 Mengkomunikasikan
Ayo, ceritakan Tiga kolam teratai yang pernah terjadi di lingkungan sekitarmu!
Sampaikan pendapatmu:
1. Apa yang menarik perhatianmu?
2. Apa yang kamu lihat?
3. Apa yang bisa kamu lakukan?
5. Apa pesan moral yang kamu dapat?
"Hendaknya meninggalkan kemarahan dan kesombongan. hendaknya mengatasi semua belenggu. Ia yang tak melekat pada batin dan badan, yang tak memiliki apa pun, suka tak mengikutinya."
Dhammapada 221
sdfghjm
ReplyDelete